Kamis, 09 April 2009

Maklum aza dehhh..


Seberapa pentingkah sih nasionalisme seseorang dalam berteman? Jika seseorang berbeda Negara, budaya, dan sifat apakah itu artinya bukan teman kita? kadang saya berpikir tentang sepenggal lirik lagu white lion "no more presidents and all the wars will end one united world, under god"(ketika semua orang jadi satu negara mungkin malah jadi keluarga malah …nggak bakalan adil deh kalau orang jadi pemimpin).
Jika berpikir tentang tingkah orang Vietnam di sini sangat bikin pusing, dari meludah sembarangan, lalu lintas, sampai cara makan yang saya pikir jorok, eeeh…. ternyata mereka juga berpikir demikian, mereka memandang aneh orang tidak makan babi dan minum bir dll. Berpikir jorok cara makan dengan tangan. Sampe pusing saya belajar makan nasi pake sumpit sampe pernah nggak disediain sendok, trus kuah digimanain? Ehh ternyata disruput gitu deh padahal kalo di Indo kayaknya nggak sopan yak kl digituin, pegang apa-apa aja dengan sumpit (terus terang cara pegang sumpit yg benar baru belajar di Vietnam he he he katrok abis deh di sini).
Pelajaran yang paling berharga yang di dapat di sini mungkin adalah menghargai perbedaan yang ada. Ketika di Indonesia orang sering mempersoalkan tentang suku, agama, etnik aliran dll, di sini mempermasalahkan tentang perbedaan negara, budaya, dll (bener-bener nggak dewasa tuh orang yg cara berpikirnya kayak gitu). Ketika orang Vietnam tahu saya orang Indonesia, mereka lumayan menghargai, maklum di sini banyak orang Laos dan Kamboja, teman saya saja banyak orang Kamboja dan Laos itu. Mereka agak memandang remeh atau jealous terhadap mereka, entah dari keirian mereka karena banyak mahasiswa dari Kamboja atau Laos yang diberi beasiswa oleh pemerintah Vietnam, atau karena mereka pikir Negara mereka lebih baik. Satu hal yang pasti pengaruh Vietnam diantara Vietnam, Laos dan Kamboja sangat besar, apalagi dari politik. Sampe teman saya dari Kamboja uring-uringan ketika suatu saat ditanya bagaimana pendapatmu jika Vietnam, Laos dan Kamboja dijadiin satu saja.
Satu hal yang mereka pikir Indonesia tidak bisa bertani ya, kok beli beras banyak dari Vietnam? Wehhhh… dan lagi tentang sepak bola atau olah raga, mereka sengit bicara tentang itu, maklum karena Negara ASEAN sering bertanding. Disini olah raga sudah menjadi budaya dimana-mana bisa lihat orang-orang sini olahraga, sehingga di Asia Tenggara Vietnam menjadi kekuatan baru yang disegani (sampai blog ini ditulis perolehan medali di Sea Games 24 Thailand, Indonesia masih di bawah Vietnam hiks.., Dulu saya berpikir tentang olahraga Vietnam, alaaah jauh deh sama Indo, eeeeh sekarang pencak silat saja kalah sama Vietnam). Satu lagi, ada juga orang Indonesia di sini berpikir juga seperti, merasa lebih baik dari Vietnam, Kamboja atau Laos sehingga cenderung memandang remeh (saya berpikir bagaimana orang dari negara maju berpikir tentang Indonesia, hhhh….. nggak bakalan berakhir deh mikirnya). Terus terang ketika mereka tahu mereka saya orang Indonesia, mereka senang dan menawarkan persahabatan, saya merasa diorangkan (dianggap lebih tinggi derajatnya nihh), diundang kerumah mereka kesana kemari, pesta kesana kesini, dikenalkan dengan keluarga, budaya dan kesenian mereka, terus mereka bilang kok mau bergaul sama mereka yang mereka pikir GDPnya lebih rendah dari Indonesia (satu hal yang pasti yang membuat saya merasa bangga sebagai seorang Indonesian). Mikir orang Indonesia disini aja pusing, lho orang ini kok gini, kok gitu sampe mikir orang Indonesia disini ternyata lebih majemuk dari orang Indonesia di Indonesia. Makanya di sini saya berpikir serba maklum tentang semua perbedaan yang ada di sini (seharusnya dunia ini begitu indah, seharusnya hidup ini penuh bermakna (dengan perbedaan) : naff), maklum kalau nggak berbeda nggak kerasa kalo sudah di luar negeri, berpikirnya wajar saja mereka bukan orang Indonesia, sama orang Indonesia saja sifatnya udah beda apalagi dah beda negara. Saya lebih mengutamakan sifat daripada nationality, lu baik ma gw, gw baik ma lo dehh (waaahh arif banget yaaa he he he yang baca nyampe nggak levelnya??? Nggak nyampe katrok dehh).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar